Sebagai bentuk tanggungjawab moral saya tetap berusaha mengedukasi pasien agar mau diobati dengan menjelaskan resiko-resiko yang akan terjadi bila tidak diobati. Resiko ulkus, gagal ginjal, buta, koma. Namun dia tak bergeming dan yakin bahwa dirinya akan baik-baik saja.
Akhirnya saya menyodorkan formulir penolakan meneruskan pengobatan untuk ditanda tangani pasien sebagai bukti kami sudah bekerja sesuai SOP. Sehingga, kalau terjadi sesuatu nantinya pada pasien kami tidak dituntut secara hukum, ataupun misal dituntut kami sudah punya bukti bahwa pasien menolak diobati.
Kasus kedua, pasien datang dengan tensi darah 250/115 mmHg, keluhannya ringan, sedikit rasa tidak enak di leher bagian belakang. Sebelumnya pasien ini merupakan pasien rutin kontrol berobat dan tensi darahnya sudah terkontrol baik, kisaran 130-140 mmHg. Dia 3 bulan ini tidak kontrol denagn alasan karena dia tidak merasakan keluhan yang berarti.
Saya sarankan untuk dirujuk ke dokter spesialis di Rumah Sakit, dia menolak. Walaupun sudah saya edukasi resiko tinggi mengalami stroke, namun dia ingin saya saja yang mengobati, tetapi saya tidak bersedia. Saya hanya melakukan pertolongan pertama dengan memberikan terapi obat penurun tensi untuk sekali dosis.
Setelah disodorkan formulir penolakan untuk dirujuk, dia akhirnya memutuskan untuk tidak tanda tangan dan bersedia dirujuk. Alhamdulillah
Penyakit DM dan hipertensi adalah dua contoh penyakit “silent killer”. Koma hyperglikemik maupun stroke merupakan kondisi yang bisa menyebabkan kematian.
Indahnya menjadi dokter itu bila merasa bisa menerapkan ilmu untuk mencegah resiko yang secara teori sangatlah fatal yaitu kematian. Semoga Allah memberikan pahala atas usaha para dokter untuk mencegah terjadinya kematian. Amin YRA.
”Oleh karena itu, Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang siapa membunuh seseorang bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi” ( QS Al Maidah ayat 32)
Menurut keterangan Ustadz Abdul Somad (UAS) ayat tersebut berlaku bukan hanya untuk Bani Israil tapi berlaku untuk seluruh umat manusia. Dan bersyukurlah yang berprofesi sebagai dokter, karena anda punya banyak kesempatan untuk bisa menyelamatkan kehidupan manusia atas ijin Allah.