Islam pun harum di Liverpool, di Inggris, dan di Eropa. Bersama dengan Firmino striker asal Brazil, Mane, dan Salah disebut sebagai “Trio Firmansah”, Firmino, Mane, Salah, yang amat ditakuti di Eropa. Musim kompetisi 2019 Liverpool menjadi The King of Europe, Raja Eropa, setelah menjadi juara Liga Champions.
Wajah Islam di kalangan pesepakbola Eropa juga melekat pada megabintang Cristiano Ronaldo. Meskipun bukan muslim Ronaldo adalah donatur tetap Palestina.
Ronaldo yang sekarang bermain di klub Italia Juventus adalah sangat bersimpati terhadap Islam dan tekun mempelajari Islam. Ronaldo tak segan mengucapkan “InsyaAllah” dalam beberapa kali wawancara. Ronaldo juga pendukung setia Khabib Nurmegamedov.
Kalau pesepakbola muslim di Eropa itu dikumpulkan dalam satu kesebelasan lalu dilatih oleh Zizou akan mampu menjadi juara Eropa atau bahkan juara dunia.
Para konglomerat muslim Timur Tengah sekarang menjadi owner klub-klub besar di Eropa. Nasser Alkhalefi di Paris Saint German, Syaikh Mansour Zayed Al Nahyan di Manchester City, Farhan Moshiri di Everton. Belum lagi Mohammad Bin Salman, Putra Mahkota Arab Saudi yang masih terus mengincar Manchester United.
Di dunia basket MBA banyak atlet muslim legendaris mulai dari Kareem Abdul Jabbar, Hakim Olajuwon, Shaquile O’Neil. Di dunia tinju Muhammad Ali dan Mike Tyson menjadi petinju muslim terbesar sepanjang zaman.
Khabib Nurmegamedov menjadi the rising star di dunia tarung bebas. Namanya sejajar dengan Ali dan Tyson.
Khabib yang dijuluki Si Rajawali, The Eagle, lebih terbuka mengenai identitas agamanya. Ia memberi salam sebelum pertandingan dan mengucapkan hamdalah setiap kali menang.
Dalam pertandingan dramatis Minggu, Khabib The Eagle hanya butuh dua ronde untuk mengalahkan Gartjhe. Khabib membanting lawannya dan mengunci leher lawan dengan jepitan dua kaki, triangle choke, membuat Gaetjhe lemas tak berdaya dan menyerah.