Kemenangan melawan Justin Gartjhe oleh Khabib dipersembahkan kepada almarhum ayahnya. Khabib mengatakan bahwa ia pensiun karena ingin menjaga ibunya yang sudah sepuh. Khabib ingin membaktikan diri untuk melayani sang ibu.
Dari atas panggung Khabib memuji Gaethje sebagai petarung yang hebat. Khabib juga mengingatkan seluruh pendukungnya untuk mengasihi dan menjaga orang tua selama masih ada kesempatan.
Khabib menjadi pahlawan bagi seluruh pendukung dan penggemar UFC di seluruh dunia. Menjuarai pertandingan tarung bebas yang penuh kekerasan tidak membuat Khabib jumawa. Sebaliknya Khabib santun, lembut, dan penuh kasih sayang dalam menyuarakan pesan-pesan kemanusiaan.
Akhlaq al Karimah yang ditunjukkan Khabib dengan bakti kepada orang tua menjadi viral di seluruh dunia. Pesannya agar semua manusia mencintai ibu selagi masih ada waktu menyebar ke seluruh dunia.
Olahraga bisa menjadi sarana yang efektif untuk mendidik anak-anak muda menjadi atlet profesional yang mencintai kemanusiaan dan respek terhadap semua orang tanpa membedakan agama dan ras.
Tarung bebas, tinju, sepakbola, dan olahraga lainnya adalah sarana efektif untuk meningkatkan harkat kemanusiaan. Olahraga memberi kesempatan kepada anak-anak muda untuk meningkatkan kehidupan ekonomi melalui karir profesional.
Para petarung dan pejuang olahraga itu adalah muhajid-mujahid muslim yang mengharumkan Islam di dunia internasional.
Ketika banyak muncul islampobia yang mendiskreditkan Islam di berbagai penjuru dunia, mengasosiasikan Islam dengan kemiskinan, keterbelakangan, dan terorisme, para mujahid olahraga itu menjadi penawar dengan menampilkan wajah Islam yang segar, damai, dan profesional. (*)
(Penulis, CEO PS Hizbul Wathan Liga 2)