Misalnya, Kota Semarang telah memiliki Sistem Monev, e-catalogue lokal, perijinan online, dan Lapor Hendi. Sistem yang mirip diterapkan di kota-kota besar lainnya yang memiliki kepala daerah visioner. Ciri sistem ini dibangun dengan mengikutsertakan peran masyarakat dalam prosesnya, yang sangat dipermudah dengan adanya teknologi informasi, dan mendukung akuntabilitas proses serta hasilnya.
Aplikasi yang dibangun bisa ratusan jumlahnya, menekankan pada kemudahan akses, penyediaan perangkat layanan di berbagai outlet pemerintah daerah, kelengkapan menu dan tampilan layanan yang user friendly, integrasi sistem, dan bahkan telah mengarah pada pemanfaatan big data analytics, serta kecerdasan buatan.
Sistem ini bukan saja pembangunannya melibatkan kerjasama dengan pihak di luar pemerintah, misalnya perguruan tinggi dan swasta, namun juga memungkinkan masukan dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses penggunannya. Penekanan aspek kemudahan layanan dan penjaringan aspirasi publik dilakukan melalui fitur-fitur yang menunjang kenyamanan pengguna/publik.
Proses pengembangannya tentu memerlukan waktu dan perencanaan terukur dengan timeline penting mulai dari penyiapan infrastruktur jaringan, pemerolehan komitment dari OPD dan integrasi sistem, peluncuran berbagai sistem dan aplikasi e-government, serta orientasi pelayananan dan pengembangan lanjutan untuk memenuhi kebutuhan publik dan tantangan kedepan.
Implementasinya mulai dari e-musrembang, ratusan jenis aplikasi layanan pemerintah, menghubungkan berbagai stakeholders terkait (masyarakat, swasta, media massa, dan internal unit-unit pemerintah), penyiapan sarana dan prasarana, e-procurement, e-pelaporan, e-akuntabilitas, e-audit, serta aplikasi Lapor yang melibatkkan peran aktif masyarakat dan kepastian penyelesaiannya secara efektif dan tepat waktu.
Sistem cerdas yang dibangun ini ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan daerah/kota, seperti kemacetan dan permasalahan infrastruktur kota/daerah, banjir, kemiskinan, penyediaan lapangan kerja, penarikan investasi, yang terhubung dalam sebuah sistem, mudah dimonitor bahkan dalam situation room, menjamin akuntabilitas, mempermudah alur birokrasi, dan memberi kepastian waktu, serta memiliki berbagai saluran komunikasi yang memudahkan publik.
Dengan sistem inovatif ini maka berbagai permasalahan dan kebutuhan riil masyarakat dapat tersalurkan kepada administrasi/Pemerintah secara lebih efektif dan efisien. Didukung dengan visi dan kreatifitas Kepala Daerah, maka program-program yang langsung dirasakan masyarakat bisa diwujudkan, dimana output serta outcome yang diinginkan bisa diketahui secara real time.