Kanal

Pro-Kontra

Populer

Kirim Tulisan

Penggunaan Umpan Balik Yang Efektif

Pendapat dari Rahma Kurniawaty “Umpan balik yang efektif kepada siswa bukan sekadar “bagus!” atau “lebih bersemangat” karena kalimat ini tidak memberi tahu siswa dengan tepat apa yang sudah baik dalam tugas-tugas mereka dan apa yang perlu diperbaiki.” 30/1/2023, BPMP DKI Jakarta.

Dalam kasus ini menyatakan bahwa umpan balik tidak hanya sekadar “bagus”, namun umpan balik yang dibutuhkan oleh siswa adalah umpan balik yang membangun. Umpan balik yang konstruktif adalah proses memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti terhadap siswa mengenai kinerja atau perilaku mereka dan umpan balik berfokus pada solusi dan dorongan, bukan sekadar menunjukkan kekurangan. Hal ini bertujuan untuk membantu mereka bagian mana yang perlu ditingkatkan, mengembangkan keterampilan mereka, dan mendorong pertumbuhan positif.

Fungsi umpan balik dalam pembelajaran salah satunya sebagai media komunikasi antara siswa dan guru, serta media untuk memberikan motivasi kepada siswa. Manfaat umpan balik untuk mendorong siswa untuk terus memperbaiki atau berlatih, membangun percaya diri siswa, serta meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang sudah disampaikan. Selain untuk siswa, manfaat untuk guru salah satunya untuk menilai kemampuan siswa dalam menguasai tugas yang diberikan oleh guru, membangun interaksi siswa dan guru dalam kelas, serta mengidentifikasi kebutuhan siswa. Umpan balik juga bermanfaat bagi sekolah diantaranya meningkatkan kualitas pendidikan dan memantau kemajuan akademik siswa dan efektivitas program pendidikan yang diterapkan.

Kemendikbudristek menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah. Kebijakan ini melengkapi dan mendukung berbagai program dan kebijakan Merdeka Belajar lain seperti penyediaan materi ajar dan pengembangan diri melalui Platform Merdeka Belajar; penyediaan umpan balik tentang kualitas pembelajaran melalui Assesmen Nasional dan Rapor Pendidikan; serta evaluasi terhadap layanan pendidikan melalui akreditasi sekolah dan SPM pendidikan (kemdikbudristek).


Memberikan umpan balik yang efektif dalam pembelajaran dengan memberikan umpan balik yang berfokus dan lebih spesifik. Artinya, dalam proses pembelajaran guru harus memberikan komentar yang jelas tentang apa yang harus dilakukan siswa dan di bagian mana siswa perlu meningkatkan. Mulai dari memberikan aspek positif dari kinerja siswa serta aspek kelemahannya. Siswa akan merasa tidak nyaman bahkan melepaskan diri dari pembelajaran jika guru terus menunjukkan kesalahan. Contoh penggunaan umpan balik dalam tugas membuat essay mata pelajaran bahasa Indonesia:

Umpan Balik Umum: “Esaimu bagus, lanjutkan!”

Umpan Balik Spesifik: “Esaimu menarik dan ide-ide utama dijelaskan dengan baik. Namun, di paragraf ketiga, coba tambahkan lebih banyak contoh untuk mendukung argumenmu.”

Selanjutnya, dalam memberikan umpan balik juga harus memperhatikan kata-kata. Karena tanpa kita sadari ada beberapa frasa yang terdengar merendahkan, sehingga menimbulkan perasaan yang sulit di terima oleh siswa. Gantilah kata-kata seperti “salah”, “buruk”, atau “kurang” dengan frasa yang lebih netral dan positif. Contoh penggunaan umpan balik:

Frasa Sebelumnya: “Jawabanmu salah.”

Frasa Netral/Positif: “Ada sedikit kesalahan di sini, mari kita coba periksa lagi langkah-langkahnya.”

Terakhir, berikan apresiasi dengan menunjukkan kemajuan kinerja siswa dari sebelumnya. Contoh penggunaan umpan balik yang memberikan apresiasi:

Umpan Balik Sebelumnya: “Esaimu kurang terstruktur dan ide-idenya kurang berkembang.”

Umpan Balik Apresiasi Sekarang: “Esai terbarumu sangat terstruktur dengan baik dan ide-idemu dikembangkan dengan jelas. Ini adalah peningkatan besar dibandingkan dengan esai sebelumnya. Bagus sekali!”

Memberikan umpan balik merupakan bagian penting dalam pembelajaran. Umpan balik yang positif diberikan supaya semangat siswa dapat terpacu. Namun, memberikan umpan balik yang tidak efektif bukanlah tugas yang mudah karena bahkan guru yang berpengalaman pun sulit dalam memberikan umpan balik yang membangun. 

Tulisan ini sepenuhnya tanggung jawab penulisnya. Tak sependapat dengan tulisan ini? Silahkan tulis pendapat kamu di sini

Tulisan ini sepenuhnya tanggungjawab penulisnya. Redaksi Katarsis.id tidak memiliki tanggungjawab apapun atas hal-hal yang dapat ditimbulkan tulisan tersebut, namun setiap orang bisa membuat aduan ke redaksi@katarsis.id yang akan ditindaklanjuti sebaik mungkin.

Ingin Jadi Penulis, silahkan bergabung di sini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ema Priyandini
Ema Priyandini
Ema Priyandini Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Surakarta

Artikel Terkait