Kanal

Pro-Kontra

Populer

Kirim Tulisan

KAMI Menyaktikan Pancasila

Tuduhan yang mudah dilontarkan pada kelompok yang berbeda pendapat sebagai anti-Pancasila, anti-NKRI, intoleran, radikal dsb tidak saja bertentangan dengan gagasan dasar Pancasila, namun juga mempreteli Pancasila.

Pancasila dirumuskan dengan kesadaran penuh bahwa bangsa Indonesia itu majemuk, beraneka ragam suku, bahasa dan agama. Pancasila tidak disepakati untuk mengabaikan atau bahkan meniadakan keragaman tersebut, tapi justru untuk mempersatukannya.

Oleh karena itu semua ekspresi keunikan anggota bangsa harus dihargai dan dihormati sebagai bagian esensial dalam kehidupan berPancasila.

Dalam rangka menyikapi keragaman ini perlu dicatat, bahwa keragaman agama adalah bagian penting dalam rajutan kebhinnekaan itu. Mengapa? Beragama atau berketuhanan yang Maha Esa adalah proses kreatif yang berhasil melampaui primordialitas sukuisme.


Beragama adalah training ground untuk memahami imajinasi bangsa sebagai satuan yang melampaui primordialitas sehingga memungkinkan kelahiran bangsa baru, bangsa Indonesia pada 28/10/1928.

Paham yang anti-agama seperti komunisme tidak cokok dengan Pancasila.

Tulisan ini sepenuhnya tanggung jawab penulisnya. Tak sependapat dengan tulisan ini? Silahkan tulis pendapat kamu di sini

Tulisan ini sepenuhnya tanggungjawab penulisnya. Redaksi Katarsis.id tidak memiliki tanggungjawab apapun atas hal-hal yang dapat ditimbulkan tulisan tersebut, namun setiap orang bisa membuat aduan ke redaksi@katarsis.id yang akan ditindaklanjuti sebaik mungkin.

Ingin Jadi Penulis, silahkan bergabung di sini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Prof. Daniel M. Rosyid
Prof. Daniel M. Rosyid
Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Artikel Terkait