Dalam perspektif ini, tokoh-tokoh pergerakan dan pejuang kemerdekaan memperoleh inspirasinya dari mereka yang pulang dari berhaji. Forum haji pula yang mengenalkan mereka dengan etos kemanusiaan (internasionalisme), kemerdekaan dan semangat anti-penjajahan.
Memang pesan haji yang penting adalah: manusia diciptakan sama di hadapan Allah swt Tuhan Semesta Alam. Yang membedakan manusia bukan warna kulit, jabatan dan harta, tapi ketaqwaannya. Elan Haji ini pula yang memungkinkan berbagai suku di Nusantara bisa menerima gagasan tentang sebuah bangsa, yaitu bangsa Indonesia; melampaui sukuisme mereka masing-masing. Artinya, menjadi muslim (yang disempurnakan melalui Haji) adalah aset bagi bangsa Indonesia.
Kita menyesalkan narasi islamophobik yang menyudutkan Islam sebagai musuh Pancasila, dan muslim anti-NKRI. Semoga pembatalan pemberangkatan haji ini bukan bagian dari narasi panjang permusuhan terhadap Islam, apalagi muslim Indonesia.
Jika Pemerintah bisa dipercaya dan berterus terang sejak awal, pembatalan ini tidak harus menyeluruh: yang sehat dan sudah berumur lebih dari 70 tahun masih bisa berangkat.
Semoga keputusan yg sudah dibuat merupakan mismanajemen saja, bukan maladministrasi publik dengan menjadikan Pandemi Covid-19 ini sebagai weapon of mass deception.
Rosyid College of Arts
Gunung Anyar 5/6/2021